Tutituti Cafe

Setelah menyelesaikan dua season Magi, ditambah Sinbad (meskipun tidak ada hubungannya) aku menyadari bahwa Ohtaka Sensei selalu membuat orang heboh. Sifat karakter yang ditampilkan bersifat Round sehingga tidak banyak orang bisa menebak siapa sesungguhnya, protagonis maupun antagonis. Awalnya aku mengira bahwa Sinbad mungkin akan jadi peran yang protagonis sehingga aku mendukung kisah cintanya bersama Kougyoku.

Anime bergenre sport ini baru saja menyelesaikan episode terakhirnya pada hari rabu kemarin, 23 Maret 2016, secara keseluruhan anime ini sangatlah berbeda dengan genre sport lainnya. Berangkat dengan light novel dan diadaptasi menjadi otome membuat anime ini lebih banyak memiliki kisah dramatis daripada sport sehingga banyak penggemar sedikit kecewa apalagi jika membandingkan anime ini dengan free ataupun anime sport lainnya. Review untuk menentukan ratingnya dapat dikupas satu persatu.

Sebuah film terbaru garapan Makoto Shinkai ini cukup menarik perhatianku, film yang berdurasi tujuh menit ini mungkin cukup dikatakan mampu membuat penontonya jatuh cinta dan luluh dengan ceritanya. Sebenarnya cerita film ini sangatlah klasik, yaitu cerita tentang binatang peliharan yang melihat dunia, dari sudut pandangnya, namun justru gaya lama yang klasik ini mampu menyentuh perhatian penonton.

Noragami Aragoto merilis OAD untuk musim ini, OAD ini merupakan adaptasi pada manganya, yang menceritakan Yato mengajak Hiyori untuk pergi ke Capyper land. Selain itu semua tokoh di Noragami terlihat menikmati ketika masuk ke dalam Capyper land, sehingga itulah yang menjadi cerita utama untuk kisah kali ini.

Assasination Classroom season 2 ini memang menarik karena produser pembuatnya berjanji akan mengikuti ending seperti Manganya. Aku mengikuti Manganya dan saat ini yang sudah diterjemahkan mencapai Chapter 178, artinya tinggal 2 Chapter lagi Manganya selesai. Aku sangat tersentuh ketika  Membaca Chapter 177, jujur hal itu sangat menyakitkan bagiku, walaupun aku tahu pada akhirnya mereka harus membunuh Koro-sensei, tetap saja di chapter itu aku merasa ada romantisisme antar Koro-sensei dan murid-muridnya.

 Film digimon part 2 ini memang difokuskan pada Mimi dan Joe menjadi tokoh utamanya, selain itu Toei animation juga berjanji temanya akan disesuaikan sesuai dengan selera penggemarnya, 15 tahun silam, sehingga ceritanya akan lebih dewasa dan banyak dramanya. Aku sebenarnya sedikit sedih, rasanya aneh saja mengetahui menreka dewasa dan masih memiliki digimon, memang benar aku sangat menyukainya tapi entah kenapa itu masih terasa aneh. Part 1 filmnya sangat memukau, ceritanya sama, seperti kebanyakan anime jangan sekarang pada umumnya, kegalauan sang tokoh utama saat menjadi Hero. . . Pada bagian kedua ini kisahnya lebih dimasukan pada Joe dan Mimi, ya aku memang menyukai Mimi, karakter egoisnya adalah hal yang kusukai. walaupun aku agak kecewa pada awalnya, tetapi aku pasti akan menikamti film digimon ini, karena aku bisa menyaksikan Rosemon.

Setelah mengikuti seri Prince of Stride setiap minggunya, sambil menonton episodenya berulang kali membuatku tidak sabar menunggu setiap minggunya, pasalnya Atsuko Ishizuka selalu membuat penonton penasaran setiap episodenya. Pada minggu ini episode ketujuh sungguh sangat memukau menurutku, walaupun tidak ada pertandingan akan tetapi Atsuko-san sepertinya ingin menunjukkan sesuatu yang lain. Dalam Anime memang genrenya sudah jelas bahwa sport, tetapi sepertinya Mad House tidak pernah melupakan asal sumber Anime ini, yaitu adaptasi dari sebuah Light Novel, oleh karena itu tidak mengherankan jika masih terdapat unsur drama yang romantis dalam anime ini.